Live your dream! |
Sejenak lamunanku melambung jauh menuju 4 bulan yang lalu ketika kami pernah berjanji untuk berdiri di atas tanah tertinggi di Pulau Jawa dan kami pun berhasil menapakinya. Semua itu hanya berbekal mimpi dan tekad untuk melampaui mimpi itu sendiri. Terkadang masih jelas terngiang teriakan-teriakan semangat, "Ayo, dit! Terus! Puncak udah deket!" Ketika aku hampir menyerah, "Lo udah sampe sini, puncak udah deket!" betapa aku menyadari bahwa mungkin saja saat itu aku mati ditelan oleh keputus-asaan. Aku memang lemah. Tetapi karena kelemahanku, aku dapat merasakan indahnya bergandeng tangan untuk berjuang. Tanah di lereng Semeru telah menjadi saksi atas semua keringat dan air mata yang tumpah, Ia menjadi saksi atas mimpi sederhana dua anak manusia, Ia menjadi saksi atas janji-janji masa depan mereka. "Nanti foto kita muncak gue tempel di lemari gue di Jerman!" "Keren kali pas gue nyampe rumah pas banget dapet kabar masuk UI!" Celoteh kami polos ketika itu. Kami bermain-main dengan imajinasi, kami bermain-main dengan mimpi. 4 bulan setelahnya, aku telah mengenakan Jaket Kuning UI, dan Ia telah menapakan kaki di negeri Nemetskiiy. Indah bukan, bermain-main dengan mimpi?
Kawan, Soekarno pernah berkata, "Bermimpilah kamu setinggi angkasa. Karena jika kelak kamu jatuh, kamu akan terbaring bersama bintang-bintang" Perjuangan adalah bukti bahwa kita memiliki mimpi. Dan, mimpilah yang membedakan manusia dengan bukan manusia. Maka, teruslah bermimpi dan berjuang, kawan. Hidupilah mimpimu, maka kau akan terus hidup layaknya manusia.
Selamat bermimpi dan berjuang, kawan!
Salam ukhuwah penuh cinta karena Allah,
[namaku]
-teruntuk Sahabatku, Dariant V. S.
yang saat tulisan ini dibuat
sudah berada di Hamburg, Jerman.
uaaaaaah terharu gue dit :')
ReplyDeleteGue juga terharu kok waktu bikinnya, pit. Masih ganyangka kalo mimpi-mimpi kita secara perlahan menemui titik yang terang benderang. :)
Delete